Pages

Kamis, 03 November 2011

Ular berbisa

Ular berbisa
Ular adalah reptil yang tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata). Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan, dapat ditemukan ular. Hanya saja, sebagaimana umumnya hewan berdarah dingin, ular semakin jarang ditemui di tempat-tempat yang dingin, seperti di puncak-puncak gunung, di daerah Irlandia dan Selandia baru dan daerah daerah padang salju atau kutub.
Ular ada yang berbisa (memiliki racun, venom/venomous), namun banyak pula yang tidak. Akan tetapi tidak perlu terlalu kuatir bila bertemu ular. Dari antara yang berbisa, kebanyakan bisanya tidak cukup berbahaya bagi manusia. Namun, umumnya ular pergi menghindar bila bertemu orang. Beberapa contoh ular berbisa yang ada di dunia adalah sebagai berikut:
  1. Fierce Snake atau Inland Taipan (Oxyuranus microlepidotus ). Hidup di Australia, ini adalah ular yang paling mematikan didunia. Bisanya yang 11 omg bisa untuk membunuh 100 orang atau 250.000 tikus. Bisa ular paling mematikan didunia ini setara dengan 750 kali ular kobra!

  1. Australian Brown Snake (Pseudonaja textilis ). Hidup di Australia, Papu Nugini dan Indonesia. satu per empatbelas ribu bisanya sanggup untuk membunuh manusia. Ular berbisa ini sanggup bergerak cepat dan sangat agresif.

  1. Malayan or Blue Krait (Bungarus candidus ), ular berbisa ini ditemukan di Asia. Bisa nya sama mematikan atau setara dengan 15 kali bisa kobra.

  1. Taipan (Oxyuranus scutellatus ), ular ini di temukan di Australia.

  1. Tiger Snake (Notechis scutatus ), ular ini di temukan Australia.





  1. Beaked Sea Snake (Enhydrina schistosa )

  1. Saw Scaled Viper (Echis carinatus ), ular ini ditemukan di Timur tengah.

  1. Coral Snake (Micrurus fulvius ), ular ini ditemukan di Amerika Utara.

  1. Boomslang (Dispholidus typus ), ular ini di temukan di Africa.
    • ular babi (Elaphe flavolineata)
    • ular serasah (Sibynophis geminatus)
    • ular sapi (Zaocys carinatus)
    • ular picung (Rhabdophis subminiata)
    • ular kisik (Xenochrophis vittatus)
  • suku Elapidae
    • ular cabai (Maticora intestinalis)
    • ular weling (Bungarus candidus)
    • ular sendok (Naja spp.)
    • ular king-cobra (Ophiophagus hannah)
  • suku Viperidae
    • ular bandotan puspo (Vipera russelli)
    • ular tanah (Calloselasma rhodostoma)
    • ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris)
Jika kita mengamati dengan teliti, ada beberapa hal yang dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan Tidak berbisa. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
Ular Tidak berbisa
- Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
- Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
- Membunuh mangsanya dengan membelit
- Bentuk kepalanya bulat  telur (oval)
- Tidak memiliki taring bisa
- Gigitannya tidak mematikan
- Setelah menggigit langsung lari
Ular berbisa tinggi
- Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri
- Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
- Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
- Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna
- Memiliki taring bisa, r


















Ular Kobra (Naja Spuitatrix)
Klasifikasi Ilmiah Ular Kobra
v  Kingdom         : Animalia
v  Filum               : Chordata
v  Kelas               : Reptilia
v  Ordo                : Squamata
v  Famili              : Elapidae
v  Genus              : Naja
v  Spesies            : Naja sputratix

Pada makalah ini kami akan membahas Ular Kobra sebagai salah satu materi pembahasan dalam ular berbisa. Ular Kobra (Naja Spuitatrix) ditemukan para pelaut Portugis di abad ke-16 tiba di Afrika dan Asia Selatan, Ular Kobra (Naja Spuitatrix) satu satunya jenis ular yang dapat menyemburkan racunnya. Ular kobra panjang maksimal hanya sekitar 180 cm - 200 cm. varian warnanya sangat beragam, ada hitam, coklat tua, coklat muda, merah, abu abu, kuning dan putih. Sebagaimana reptil lainnya, ular kobra memiliki sisik-sisik yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki fungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berguna dalam kamuflase dan mengubah penampilan. Sisik-sisik ular terutama berguna manakala ular bergerak, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau lingkungannya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran besar dan lebar, licin dan minim friksi. Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya. Ular juga dapat merasai getaran baik yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan menggunakan sistem resonansi internal yang rumit, yang kemungkinan melibatkan peranan sisik di dalamnya. Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau epidermis. Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang sama yang menyusun kuku dan rambut. Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan genting.

Cara Ular Kobra mempertahankan diri
Leher ular kobra dapat mengembang seperti dengan ular king kobra karena ada tulang rusuk yang menempel di leher untuk menandakan sikap waspada dan marah. Para ahli telah meneliti dan menyimpulkan untuk melebarkan leher ini, ular kobra mengerahkan tulang rusuk dan 8 otot leher. Biasanya ular kobra akan melebarkan lehernya apabila dalam keadaan terancam atau untuk menakut-nakuti pemangsa lain. Selain dengan melebarkan lehernya, kobra mempertahankan diri dengan menyemburkan bisa dan sasaran adalah mata. Semburan ular kobra adalah racun yang di injek secara paksa oleh kelenjar melalui lubang taring depannya (proteroglypha). Racun ular ini sangat kuat mengandung campuran antara neurotoxcin dan haemotoxcin.
·         Neurotoksin, yaitu jenis racun yang menyerang sistem saraf. Racun jenis ini melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korbannya yang menyebabkan kematian. Jenis racun ini tidak menimbulkan rasa sakit pada gigitannya sehingga seringkali korban tidak mengetahui bahwa telah tergigit.
·         Hemotoksin, yaitu jenis racun yang menyerang sistem sirkulasi darah dalam tubuh, terdapat
pula enzim pemecah protein (proteolytic). Akibatnya sel-sel darah akan rusak dan penggumpalan darah akan terjadi. Reaksi racun sangat cepat seiring dengan pembengkakan di daerah sekitar luka gigitan, beberapa menit saja korban akan merasakan sakit yang dan terasa panas yang luar biasa. Hal ini tidak seperti jenis racun neurotoksin yang tidak terasa sakit sama sekali.

Sistem Respirasi, Pencernaan, Ekskresi dan Reproduksi pada Ular Kobra
            Pada ular kobra, sistem respirasi sudah menggunakan paru-paru secara keseluruhan. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.
 Sistem ekskresi pada kobra berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Ular kobra sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. Ular kobra bertelur sebanyak 6-20 butir telurnya akan menetas setelah berumur 88 hari. Ular kobra merupakan hewan Ovovivipar, dan sistem reproduksinya berupa internal atau terjadi di dalam tubuh betina. Sistem reproduksi ular kobra sebagai berikut:

Jantan
Memiliki alat kelamin khusus : HEMIPENIS
Sepasang testis
Memiliki epididimis
Memiliki vas deferens

Betina
Memiliki sepasang ovarium
Memiliki saluran telur (oviduk)
Berakhir pada saluran kloaka



Efek gigitan kobra pada umumnya :
o Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
o Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
o Mulut terasa kering
o Pusing, mata berkunang - kunang
o Demam, menggigil
o Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.
Penanganan jika tergigit kobra:
Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung
Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit
Buat luka baru dengan kedalaman sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring.
Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka baru.
Proses itu dilakukan berulang –ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih     keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.
Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat.

Manfaat Ular Kobra
           
Selain dapat membunuh kini manfaat bisa ular sebagai obat beragam penyakit semakin diakui pula oleah para ahli farmasi dan medis. Bisa ular yang difermentasikan menghasilkan serum yang mengandung cairan berkhasiat. Serum hasil fermentasi inilah yang kemudian dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan dosis tertentu, baik yang menderita penyakit serius atau hanya untuk ketahanan tubuh dari gigitan binatang berbisa. Beberapa penderita penyakit serius seperti penyakit diabetes, penyakit jantung dan stroke terbukti banyak yang telah memperoleh khasiat serum ular berbisa. Sebagai hiburan pada salah satu negara (India)
Ular berbisa merupakan salah satu hewan yang paling ditakuti, karena bisa nya sangat berbahaya dan mematikan. Namun di balik itu semua bisa ular ternyata bermanfaat sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.


Manfaat bisa ular ( racun ular ) sebagai obat alternatif untuk beragam penyakit memang bukanlah hal yang baru. Pemanfaatan bisa ular sebagai obat sebenarnya sudah digunakan sejak jaman perang dunia dahulu oleh para prajurit perang dalam menghindari penyakit seperti malaria. Para prajutit ini sering bergerilaya masuk keluar hutan, melewati rawa-rawa dan menyeberang arus sungai dalam dan lebar sehingga memerlukan stamina prima dalam melakukan gerilyanya ini. Mereka para prajurit perang ini selalu mengkonsumsi bisa ular yang berupa serum sehingga kekebalan tubuh tetap terjaga dari gigitan nyamuk dan ular berbisa.

Kini manfaat bisa ular sebagai obat beragam penyakit semakin diakui pula oleah para ahli farmasi dan medis. Bisa ular yang difermentasikan menghasilkan serum yang mengandung cairan berkhasiat. Serum hasil fermentasi inilah yang kemudian dapat dikonsumsi oleh semua orang, baik yang menderita penyakit serius atau hanya untuk ketahanan tubuh dari gigitan binatang berbisa.

Beberapa penderita penyakit serius seperti penyakit diabetes, penyakit jantung dan stroke terbukti banyak yang telah memperoleh khasiat serum ular berbisa.

Selain mematikan, bisa ular juga berdampak pengobatan. Namun sejauh ini masih dilakukan penelitian, untuk mencari dosis yang tepat dan aman. Bisa ular diujicoba untuk mencegah serangan jantung dan stroke, serta membasmi kanker dan mengobati alergi berat.

Semua orang pasti sudah mengenal dampak mematikan patukan ular berbisa. Itulah sebabnya, di banyak negara, ular berbisa dianggap musuh dan diberantas habis. Terutama di negara berkembang atau negara miskin, patukan ular berbisa seringkali berakhir maut, akibat tidak tersedianya serum anti bisa ular.

Namun dibalik ancaman mautnya, bisa ular ternyata juga memiliki khasiat sebagai obat. Hal ini sudah diketahui sejak lama oleh para ahli pengobatan. Bukan kebetulan, jika lambang kedokteran adalah piala yang dililit ular. Ironisnya, sejauh ini tidak banyak yang mengenal khasiat bisa ular ini.

Berbagai penelitian kedokteran terbaru menunjukan, cukup banyak khasiat bisa ular yang dapat dimanfaatkan bagi pengobatan. Misalnya saja, para peneliti di Inggris dan Australia menemukan, bisa ular dapat mencegah serangan penyakit jantung dan stroke serta mengobati penyakit kanker. Akan tetapi, penelitian yang sudah dilaksanakan sejak 25 tahun itu, belum berhasil menetapkan dosis aman dan tepat, bagi pengobatan penyakit menggunakan bisa ular. Standar farmasi yang ketat di negara maju, menghambat pengembangan obat baru tersebut.

Manfaat Bisa ular pencegah stroke

Tim peneliti gabungan dari universitas Oxford, Liverpool dan Birmingham yang mendapat dana dari Yayasan Jantung Inggris, kini sedang melakukan penelitian khasiat bisa ular bagi pencegahan serangan jantung dan stroke. Kedua penyakit ini, di negara maju menjadi pembunuh utama. Di Inggris saja, setiap tahunnya tercatat 270.000 kasus serangan jantung, dan separuhnya berakhir dengan kematian. Sementara jumlah kematian akibat stroke, setiap tahunnya mencapai 60.000 kasus. Tidak mengherankan, jika Yayasan Jantung Inggris membiayai penelitian pengobatan alternatif ini.

Sejak lama sudah diketahui, pada dasarnya, bisa ular dapat dibagi menjadi dua tipe racun, yakni yang disebut neurotoxin atau racun pelumpuh saraf, dan hematoxin atau racun yang melumpuhkan sistem sirkulasi darah. Bisa ular ini merupakan campuran rumit sejumlah enzym. Penelitian lebih jauh, menunjukan terdapat sekitar 20 jenis enzym beracun dalam bisa ular. Setiap jenis ular berbisa, memiliki komposisi racun yang berbeda-beda, berupa campuran antara enam sampai 12 jenis enzym. Masing-masing enzym pada bisa ular itu, memiliki fungsi khas pula.

Di garis depan, bisa ular berfungsi sebagai pelumpuh mangsa dan pembantu pencernaannya. Jadi kalau manusia yang bukan mangsa ular, dipatuk ular, itu namanya sial atau ular merasa terganggu wilayah kekuasaannya. Namun akibatnya dapat fatal. Enzym beracun dari bisa ular tidak pandang bulu, dan bekerja sesuai fungsi alamiahnya. Misalnya saja enzym proteinase, memainkan peranan utama pada pencernaan ular, dan berfungsi menguraikan jaringan kulit atau otot dalam tempo amat cepat. Jika manusia dipatuk ular berbisa, yang komponen racunnya mengandung proteinase, akibatnya jaringan kulit dan ototnya rusak dan mati secara cepat.

Ada yang unik dari ular yaitu ular tidak pernah sakit atau mati karena sakit.
Rekan ada yang pernah denger atau lihat...??

0 komentar:

Posting Komentar